Nih....
Saya kasih Bonus Gambar untuk Teman-Teman yang Hobi ama pertanian,
gambar-gambar ini menurut saya sangat menarik. Makanya saya posting
khusus buat teman-teman semua. Gambar-gambar ini adalah hasil saya
ngegoogling semalam. Berselancar dalam dunia maya sekalian menambah
pengetahuan dan pengalaman dengan mengunjungi tempat-tempat pertanian
yang ada di seluruh Indonesia. Moga aja Teman-teman suka.
Gambar
terakhir ini adalah Gambar Pertanian modern yang saat ini di kembangkan
di Barat, kapan ya kita bisa bikin kayak gini. secara... kitakan
anak-anak pertanian. wkwkwkwkwkwkw, kapan Indonesia umumnya dan Tidore
khusunya bisa mengembangkan sistem pertanian semodern ini ya.... tunggu
saat saya jadi Walikota atau Presiden kali ya..... wkwkwkwkw
Pertanian Organik
Pertanian
Organik adalah sistem produksi pertanian yang menghindari atau sangat
membatasi penggunaan pupuk kimia (pabrik), pestisida, herbisida, zat
pengatur tumbuh dan aditif pakan.
Budidaya
tanaman berwawasan lingkungan adalah suatu budidaya pertanian yang
direncanakan dan dilaksanakan dengan memperhatikan sifat-sifat, kondisi
dan kelestarian lingkungan hidup, dengan demikian sumber daya alam dalam
lingkungan hidup dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga kerusakan
dan kemunduran lingkungan dapat dihindarkan dan melestarikan daya guna
sumber daya alam dan lingkungan hidup.
Tentang Pertanian Organik
Alam
mengajari kebajikan bagi umat manusia. Alam merupakan suatu kesatuan,
terdiri dari banyak bagian, seperti organisme dengan organ-organnya.
Semua bagian berjalan dalam harmoni, saling melayani dan berbagi. Tiap
organ memiliki peran masing-masing, saling melengkapi dan memberikan
sinergi untuk menghasilkan keseimbangan secara optimal, dan
berkelanjutan. Setiap komponen tidak berpikir dan beraksi hanya demi
‘aku’, tetapi untuk ‘kita’: keseluruhan alam. Demikian halnya Alam,
melindungi dan mengayomi bagian-bagiannya secara harmonis. Itulah
organis, tidak egois.
Pertanian
organik (PO) juga tunduk pada prinsip diatas, pada hukum alam. Segala
yang ada di alam adalah berguna dan memiliki fungsi, saling melengkapi,
melayani dan menghidupi untuk semua. Dalam alam ada keragaman hayati dan
keseimbangan ekologi. Maka, PO pun menghargai keragaman hayati dan
keseimbangan ekologi. Berjuta tahun alam membuktikan prinsipnya, tak ada
eksploitasi selain optimalisasi pemanfaatan. Demikian halnya PO, tidak
untuk memaksimalkan hasil, tidak berlebih; tetapi cukup untuk semua
makhluk dan berkesinambungan. Inilah filosofi mendasar PO.
Perkembangan Pertanian Organik.
Praktek
pertanian yang menggunakan bibit unggul yang dihasilkan oleh perusahaan
benih, bahan-bahan kimia buatan pabrik (agrokimia) —baik untuk
pemupukan lahan dan pengendalian hama— awalnya dirasakan dapat
meningkatkan hasil produksi pertanian. Namun, setelah beberapa dekade,
praktek tersebut menimbulkan permasalahan khususnya terhadap kerusakan
ekosistem lahan pertanian dan kesehatan petani itu sendiri.
Penurunan
hasil pertanian yang dibarengi dengan meningkatnya daya tahan hama dan
penyakit tanaman, disebabkan karena fauna tanah yang bermanfaat bagi
tanaman semakin berkurang dan mikroorganisme yang berguna bagi kesuburan
tanah pun nyaris hilang akibat pemakaian input agrokimia yang
berlebihan. Bahkan, hama dan penyakit tanaman bukannya menurun, tapi
justru semakin kebal terhadap bahan-bahan kimia tersebut. Sehingga,
petani memerlukan dosis yang lebih tinggi lagi untuk membasminya. Ini
artinya, petani tidak saja menebar racun untuk membasmi hama dan
penyakit, tetapi juga meracuni dirinya sendiri.
Perhatian
masyarakat dunia terhadap persoalan pertanian, kesehatan dan lingkungan
global dalam dasawarsa terakhir ini semakin meningkat. Kepedulian
tersebut dilanjutkan dengan usaha-usaha yang konkrit untuk menghasilkan
pangan tanpa menyebabkan terjadinya kerusakan sumber daya tanah, air,
dan udara serta aman bagi kesehatan manusia. Salah satu usaha yang
dirintis adalah dengan pengembangan PO yang akrab lingkungan dan
menghasilkan pangan yang sehat, bebas dari residu obat-obatan dan
zat-zat kimia yang mematikan.
Sebenarnya,
PO ini sudah menjadi kearifan/pengetahuan tradisional yang membudaya di
kalangan petani di Indonesia. Namun, teknologi pertanian organik ini
mulai ditinggalkan oleh petani ketika teknologi intensifikasi yang
mengandalkan bahan agrokimia diterapkan di bidang pertanian. Sejak saat
itu, petani menjadi target asupan agrokimia dan tergantung dari pihak
luar. Setelah muncul persoalan dampak lingkungan akibat penggunaan bahan
kimia di bidang pertanian, teknologi PO yang akrab lingkungan dan
menghasilkan pangan yang sehat mulai diperhatikan lagi. (Sutanto, 2002).
Apa dan Bagaimana Budidaya PO ?
PO merupakan pertanian yang selaras dengan alam, menghayati dan menghargai prinsip-prinsip yang bekerja di alam yang telah menghidupi segala mahluk hidup berjuta-juta tahun lamanya. PO merupakan proses budidaya pertanian yang menyelaraskan pada keseimbangan ekologi, keanekaragaman varietas, serta keharmonian dengan iklim dan lingkungan sekitar. Dalam prakteknya, budidaya PO menggunakan semaksimal mungkin bahan-bahan alami yang terdapat di alam sekitarnya, dan tidak menggunakan asupan agrokimia (bahan kimia sintetis untuk pertanian). Lebih jauh, karena PO berusaha ‘meniru’ alam, maka pemakaian benih atau asupan yang mengandung bahan-bahan hasil rekayasa genetika (GMO/Genetically Modified Organism) juga dihindari.
Kerapkali
PO hanya dipahami secara teknis bertani yang menolak asupan kimiawi
atau sebagai budidaya pertanian yang anti modernisasi atau disamakan
dengan pertanian tradisional. Pemahaman ini sungguh kurang tepat. PO
bukan sekedar teknik atau metode bertani, melainkan juga cara pandang,
sistem nilai, sikap dan keyakinan hidup. PO memandang alam secara
menyeluruh, komponennya saling tergantung dan menghidupi, dimana manusia
juga adalah bagian di dalamnya. Sistem nilai PO mendasarkan pada
prinsip-prinsip hukum alam. PO juga mengajak petani dan manusia umumnya
untuk arif dan kreatif dalam mengelola alam yang tercermin dalam sikap
dan keyakinannya. PO juga tidak menolak penggunaan teknologi modern di
dalam praktek budidayanya, sejauh teknologi modern tersebut selaras
dengan prinsip PO, yaitu keberlanjutan, penghargaan pada alam,
keseimbangan ekosistem, keanekaragaman varietas, kemandirian dan
kekhasan lokal. Maka, baik kearifan tradisional dan teknologi modern
yang tunduk pada prinsip alam, keduanya mendapat tempat dalam PO.
Gerakan
PO mencoba menghimpun seluruh usaha petani dan pelaku lain, yang secara
serius dan bertanggungjawab menghindarkan asupan dari luar yang
meracuni lingkungan dengan tujuan untuk memperoleh kondisi lingkungan
yang sehat. Mereka juga berusaha menghasilkan produksi tanaman yang
berkelanjutan dengan cara memperbaiki kesuburan tanah dan menggunakan
sumberdaya alami seperti mendaur ulang limbah pertanian.
Budidaya
PO, juga mendorong kemandirian dan solidaritas di antara petani sebagai
produsen. Mandiri untuk tidak tergantung pada perusahaan-perusahaan
besar penyedia pupuk dan bahan agrokimia serta perusahaan bibit.
Solidaritas untuk berdaulat dan berorganisasi demi mencapai
kesejahteraan, pemenuhan hak dan keadilan sosial bagi petani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar